Beranda | Artikel
Ahlussunnah Meyakini Adanya Nikmat Melihat Allah
Rabu, 9 Januari 2019

Bersama Pemateri :
Ustadz Muhammad Nur Ihsan

Ahlussunnah Meyakini Adanya Nikmat Melihat Allah merupakan rekaman kajian Islam yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A. dalam pembahasan Syarah Aqidah Thahawiyahkarya Imam Ath-Thahawi rahimahullah. Kajian ini disampaikan pada 6 Rabbi’ul Tsani 1440 H / 14 Desember 2018 M.

Status Program Kajian Kitab Syarah Aqidah Thahawiyah

Status program Kajian Syarah Aqidah Thahawiyah: AKTIF. Mari simak program kajian ilmiah ini di Radio Rodja 756AM dan Rodja TV setiap Jum`at pagi, pukul 06:00 - 07:30 WIB.

Download kajian sebelumnya: Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Adalah Penutup Para Nabi

Kajian Tentang Ahlussunnah Meyakini Adanya Nikmat Melihat Allah – Syarah Aqidah Thahawiyah

Pembahasan yang sebelumnya berkaitan dengan Kalamullah ‘azza wa jalla. Dan juga berkaitan dengan Al-Qur’anul Karim sebagai Kalamullah yang datang dari Allah. Yang Allah langsung berbicara dengan Al-Qur’an, didengar oleh Jibril. Kemudian Jibril menyampaikan hal itu kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan wahyu kepada umatnya, lafadz dan juga maknanya. Semua itu adalah Kalamullah Allah ‘azza wa jalla.

Dan Kalamullah, Al-Qur’anul Karim sebagaimana yang telah terjelaskan bahwa bagaimanapun kondisinya tetap itu Kalamullah ‘azza wa jalla. Baik yang dibaca atau ditulis atau direkam atau yang dihafal, yang kita dengar, semua itu Kalamullah ‘azza wa jalla.

Kendati suara yang kita dengar adalah suara yang membaca. Kendati tempat kita menulis adalah kertas, kertas adalah makhluk. Tapi yang ditulis, yang dihafal, yang didengar, yang direkam, itu semua adalah Kalamullah ‘azza wa jalla, bukanlah makhluk.

Itulah aqidah ahlussunnah wal jama’ah. Barangsiapa yang menyerupakan sifat Allah dengan sifat makhluk dan mengingkari Kalamullah ‘azza wa jalla dan mengatakan bahwa Kallamullah makhluk, maka ini adalah aqidah yang kufur. Sehingga sebagai ahlussunnah wal jama’ah, barangsiapa yang mengatakan Al-Qur’an adalah makhluk sunggu dia telah kufur kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Kemudian selanjutnya, Al-Imam Abu Ja’far Ath-Thahawi rahimahullah menjelaskan salah satu prinsip dari prinsip aqidah ahlussunnah wal jama’ah yang mereka Imani berkaitan dengan Allah ‘azza wa jalla dan juga berkaitan dengan kenikmatan yang Allah berikan kepada orang-orang yang beriman di dalam surga kelak. Yaitu ru’yatullah ‘azza wa jalla (melihat Allah ‘azza wa jalla) di dalam surga.

Ini merupakan yang paling Agung di dalam surga kelak. Semoga Allah ‘azza wa jalla memuliakan kita untuk meraih dan mendapatkan nikmat yang agung tersebut.

Merupakan aqidah ahlussunnah wal jama’ah bahwa orang-orang yang beriman, mereka di surga kelak akan melihat Allah ‘azza wa jalla dengan mata mereka. Melihat langsung.

Melihat Allah ‘azza wa jalla merupakan perkara yang benar, perkara yang haq bagi penghuni surga. Penglihatan tanpa meliputi diri Allah dan menentukan cara seperti apa Dzat Allah subhanahu wa ta’ala. Sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur’an:

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ (22) إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ (23)

Pada hari itu wajah orang-orang yang beriman berseri-seri. Wajah tersebut melihat kepada Rabbnya” (QS. Al-Qiyamah[75]: 22-23)

Tafsir atau makna apa yang dijelaskan oleh Allah yaitu “pada hari tersebut wajah orang-orang yang beriman berseri-seri melihat kepada Allah ‘azza wa jalla”, tafsirnya sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah dan yang diketahuiNya. Dan seluruh yang tertera tentang hal itu dari hadits-hadits yang sahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa hadits tersebut sebagaimana yang disabdakan oleh Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.Dan maknanya sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kita tidak boleh masuk ke dalam perkara tersebut dengan mentakwil berlandaskan logika atau pendapat kita semata. Dan memiliki persepsi dan pandangan-pandangan yang negative hanya berlandaskan hawa nafsu kita. Sesungguhnya tidak ada yang selamat didalam beragama kecuali orang-orang yang menyerahkan perkaranya kepada Allah dan kepada RasulNya shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Permasalahan ru’yatullah( melihat Allah ‘azza wa jalla) bagi orang-orang yang beriman di dalam surga kelak merupakan pembahasan perkara aqidah yang sangat mulia. Dan ini merupakan kenikmatan yang paling Agung yang Allah akan berikan kepada orang-orang yang beriman di dalam surga kelak. Yaitu melihat langsung kepada Allah ‘azza wa jalla.

Melihat Allah ‘azza wa jalla, Rabb yang mereka ibadah di dunia, yang mereka tidak melihatNya tapi membaca firman-firmanNya, mendengar apa yang dibawa oleh RasulNya dan diperintahkan hambaNya untuk beribadah kepadaNya hanya dengan tulus semata kepada Allah ‘azza wa jalla. Dan Allah perintahkan mereka beribadah dalam shalat untuk menghadap rumahNya yaitu Baitullah Ka’bah. Mereka membaca firman-firmanNya, mereka juga membaca sabda-sabda Nabi yang itu juga merupakan wahyu dari Allah. Maka tentu orang-orang yang beriman sangat merindukan untuk bisa melihat wajah Allah pada Yaumul Qiamah secara khusus dalam surga. Dan Allah telah berjanji, Allah menjelaskan bahwa Allah akan memuliakan mereka di dalam surga. Kenikmatan yang paling mulia adalah melihat wajah Allah ‘azza wa jalla.

Ini aqidah kaum muslimin, aqidah ahlussunnah wal jama’ah. Benar di dunia mereka tidak bisa melihat. Bukan tidak mungkin, akan tapi mereka tidak mampu untuk melihat. Mereka tidak mampu untuk melihat, akan tetapi di akhirat kelak Allah subhanahu wa ta’ala memberikan kekuatan kepada mata mereka sehingga mereka mampu melihat Allah ‘azza wa jalla.

Ini wajib kita imani dan ini membantah aqidah kaum Jahmiyyah dan Mu’tazilah beserta sekte-sekte yang mengikuti mereka. Kaum Khawarij dan Rafidhah, Ahlul Kalam yang mengingkari melihat Allah ‘azza wa jalla pada hari kiamat kelak secara khusus dalam surga.

Adapun Al-Qur’anul Karim dan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan juga aqidah para Sahabat, Tabi’in kemudian para Imam-Imam ahlussunnah dan kaum muslimin ahlussunnah wal jama’ah, sampai detik ini mereka mengimani kenikmatan yang agung tersebut. Bahkan aqidah tentang melihat Allah ‘azza wa jalla ini merupakan aqidah yang telah nyata dalilnya di dalam Al-Qur’an dan hadist-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Di sini Imam Abu Jafar Ath-Thahawi menjelaskan bahwa melihat Allah ‘azza wa jalla bagi penghuni surga di dalam surga. Dan kita melihat tersebut maksudnya adalah kendati kita diberi oleh Allah subhanahu wa ta’ala kekuatan untuk melihat Allah ‘azza wa jalla, tapi tidak akan mungkin kita bisa meliputi, bisa melihat dari semua sisi. Tidak akan mungkin bisa diliputi. Begitu juga tidak mungkin kita bisa mengetahui hakikat yang sesungguhnya tentang Dzat Allah subhanahu wa ta’ala kendati kita diberi kekuatan untuk melihatNya.

Simak menit ke – 15:09

Simak Penjelasan Lengkapnya dan Download MP3 Kajian Tentang Ahlussunnah Meyakini Adanya Nikmat Melihat Allah – Syarah Aqidah Thahawiyah

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan hasil rekaman ataupun link kajian yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Google+ yang Anda miliki. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala membalas kebaikan Anda.

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv

Pencarian: melihat allah, buku melihat allah, cara melihat allah, cara melihat allah dengan mata hati, nabi yang pernah melihat allah, nabi yang ingin melihat allah, cara melihat allah dalam shalat, aku melihat allah, melihat allah di akhirat, musa melihat allah, melihat allah swt, melihat allah di surga, nabi musa melihat allah, melihat allah swt, melihat allah di surga, nabi musa melihat allah, melihat allah swt, melihat allah di surga, nabi musa melihat allah


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/45634-ahlussunnah-meyakini-adanya-nikmat-melihat-allah/